Menurut kantor berita MENA seperti dilansir CBS News, Senin (10/10/2011), puluhan orang yang ditangkap itu dituduh sebagai pemicu kekacauan yang juga melukai setidaknya 200 orang tersebut.
Menyusul kerusuhan itu, Perdana Menteri Mesir Essam Sharaf menyampaikan pidato yang disiarkan televisi nasional. Sharaf mengingatkan bahwa kekerasan bisa menghambat proses transisi Mesir pasca-Mubarak.
"Peristiwa ini telah membuat kita mundur beberapa langkah," ujar Sharaf dalam pidatonya. "Saya menyerukan rakyat Mesir, muslim dan Kristen, wanita dan anak-anak, pria muda dan tua untuk mempertahankan kesatuan mereka," seru Sharaf.
Kerusuhan itu dipicu oleh kemarahan warga Kristen Koptik yang menyalahkan penguasa militer Mesir karena terlalu lembek menghadapi mereka yang terlibat dalam serangan-serangan anti-Kristen sejak tergulingnya Mubarak. Jumlah warga Kristen Koptik mencapai sekitar 10 persen dari total populasi Mesir yang berjumlah 80 juta jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar